Selain tiga keunggulan di atas, PKBM juga memiliki keunggulan lainnya seperti fleksibilitas kurikulum dan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan tertentu.
Mitra PKBM adalah pihak-pihak yang dengan suatu kesadaran dan kerelaan telah turut berpartisipasi dan berkontribusi bagi kelancaran dan pengembangan suatu PKBM. Setiap satuan pendidikan nonformal menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, baik lembaga pemerintah maupun swasta.
Tujuan dari PKBM adalah meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan memberikan kesetaraan dalam pembelajaran. Berikut adalah beberapa tujuan dari PKBM:
PKBM melibatkan masyarakat setempat dalam proses belajar mengajar dan pengambilan keputusan, sehingga membangun solidaritas sosial dalam masyarakat.
Selain itu, PKBM juga berperan sebagai pusat pengembangan talent agar masyarakat bisa lebih siap menghadapi tantangan dalam karir atau mencari pekerjaan.
Terutama bagi warga belajar yang belum memiliki sumber mata pencaharian tetap dan penghasilan rendah. Application nini diperuntukkan bagi masyarakat (warga belajar) yang minimum telah bebas buta aksara dan atau selesai method kesetaraan paket A, juga masyarakat lainnya yang merasa perlu untuk meningkatkan dan memperoleh pengetahuan serta keterampilan baru.
PKBM lebih fokus pada hasil belajar siswa daripada pada jam belajar mereka. Hal ini berbeda dengan sekolah konvensional yang cenderung fokus pada kurikulum dan jam belajar.
Pendirian PKBM perintis ini sebagian besar melalui beberapa lembaga masyarakat yang sudah ada sebelumnya namun telah melakukan berbagai kegiatan dan plan yang sesuai dengan konsep CLC/PKBM.
Kelompok sasaran utama yaitu mereka yang masih buta aksara atau memiliki keterbatasan dalam mengikuti pendidikan official. Karakteristik warga belajar dalam method ini meliputi kemampuan nalar rendah, minat terhadap pembelajaran yang rendah, serta kesulitan dalam mengikuti jadwal pendidikan teratur.
Namun, metode pembelajaran di PKBM diterapkan dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan lebih particular person, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa.
Rendahnya kualitas sumber daya view manusia di Indonesia salah satunya diakibatkan oleh tingginya angka putus sekolah pada stage pendidikan dasar dan menengah.
Biaya yang dibutuhkan untuk belajar di PKBM umumnya lebih terjangkau daripada sekolah konvensional. Dalam PKBM, biaya yang diberikan seringkali hanya untuk kepentingan operasional sekolah dan tenaga pengajar.
Fasilitas yang mendukung proses belajar mengajar di PKBM harus mengakomodir kebutuhan peserta didik dan staf. Beberapa fasilitas pendukung yang biasanya ada di PKBM antara lain:
System ini ditujukan kepada masyarakat yang ingin belajar tentang teknologi dan penggunaannya. Pada plan literasi electronic, peserta akan mempelajari dasar-dasar teknologi, mulai dari mengoperasikan laptop computer hingga memanfaatkan internet untuk keperluan sehari-hari.